Kamis, 26 September 2013

Hati Dan Jilbab Putih (Part 1)

Matahari begitu menunjukkan kekuatannya siang itu, membakar aspal hitam yang terbentang panjang menghantarkan orang-orang dengan segala aktifitasnya.
Keringat pun membasahi kening-kening mereka yang berlalu lalang sebagai bukti kekuatan dari sang mentari yang tak bisa mereka hindari, angin yang berhembus pun tak dapat memberikan kesejukan pada kulit-kulit mereka yang terlihat memerah karna sengatan mentari, kini udara pun sudah menjadi satu dengan hawa panas yang diberikan mentari.

“Hemm…keadaan seperti ini akan lebih menyenangkan jika dapat berbaring di sebuah kasur dngn AC super dingin dan air es yg mengalir di tenggorokan”
khayalan ku kembali bermain di lamunanku

Mereka terus melangkah, orang-orang terus berjalan demi aktifitasnya, seakan ada suatu tjuan yang tidak bisa mereka tunda walau hanya untuk sekedar menghindari kulit mereka dari sengatan matahari.
Aku terus memperhatikan mereka yang berlalu lalang dengan langkah pastinya, hingga pandanganku berhenti pada sesosok pria dengan berbaju lusuh dengan sebuah benda di genggamannya yang aku tak tahu itu apa.

"maaf mbak,saya mau nanya ni neng" terdengar suara si pria menyapa seorang wanita
"ada apa ya mas" jawab si mbak tersenyum
"kira2 mbak tau gak siapa yg miliki hati ini"

tanya si Pria dengan tubuh berlumuran darah dari bagian dadanya,sambil menunjukkan sebuah HATI yg penuh dengan DARAH,

“heemm..kalau itu saya gak tau mas”jwb si wanita ceplos.
“kalau hati ini saya berikan ke mbak,mbak mau gak nerimanya” pinta si pria
“maaf ya mas, kalau hati yg seperti ini saya tdk butuh mas, soalnya lebih baik dari ini saya jg bisa mendapatkannya” 

jawab si wanita ketus dan berlalu dari hadapan si pria. sang Pria pun hanya bisa memandang kepergian sang wanita seraya berkata,

“hanya mencari kesempurnaan”“semoga kau mendapatkannya”
 
Rasa ingin tahu ku menjadi sangat besar dengan apa yang dia inginkan, dengan apa tujuannya, aku tlah melihat banyak orang beraktifitas hari ini untuk mencapai tujuan mereka, tapi pria ini sangat unik menurutku, dan aku ingin tahu apa yang akan terjadi pada dirinya

dengan langkah yakin aku pun mengikuti pria tersebut dari kejauhan hanya untuk menghilangkan rasa penasaranku kepada pria misterius tersebut.

Dengan tubuh berlumur darah dan tenaga yg ada pria pun kembali menyusuri jalan setapak demi setapak mualai dari teriknya matahari  yang tadi gagah membakar bumi berganti dengan gelapnya malam demi menemukan seorang wanita yg akan memiliki hati berlumur darah di tangannya.
Di gelap dan dinginnya malam si pria tersenyum didalam kelelahannya ketika menemui seorang wanita yg berparas manis.

“permisi mbak, saya memiliki sebuah hati di genggaman saya ini,dan saya hendak memberikannya kepada mbak, apa mbak bersedia menerimanya”
“untuk slalu mbak jaga dan mbak sayangi”
pinta si pria pada wanita tersebut

“maaf mas, saya tdk mngkin menghianati hati yg sudah saya miliki dan saya tdk mngkin menyandingkan hati mas dengan hati yg tlah menemani hati saya, itu tdk akna mungkin” 
jawab siwanita lembut

“saya jg tidak mungkin menerima hati mas kalau pada akhirtnya saya simpan di sebuah peti, karna tempat yg baik buat hati mas adalah disamping hati yg menyayanginya, maafin saya mas, saya tdk bisa”

jawab si wanita kembali dngn air mata berlinang dipipinya.
Kembali si pria harus menelan pahitnya kekecewaan untuk yg kedua kalinya,walau kali ini berbeda karena kekecewaan yg didapatnya karena demi kebahagiaan seseorang.

 “semoga kalian akan slalu bersama untuk selamanya” 

Doa si pria buat wanita yg tlah mampu menjaga hati yg tlah di percayakan padanya.
si pria pun melangkah dengan air mata berlinang di matanya, meninggalkan wanita tersebut,
 “mas” 
tiba2 wanita tersebut memanggilnya kembali
si pria berhenti dan membalikkan badannya tapi tetap membisu,dan hanya ada air mata yg berlinang.

“hati ini sangat suci, mas harus menjaganya sampai dia dimiliki sesorang” 
kata siwanita seraya membalut hati yg di genggam si pria dengan jilbab putihnya.

“jangan pernah tangisi takdir allah mas, simpan air mata kamu untuk hal yg lebih penting mas”
si wanita menghibur si pria seraya menghapus air mata yg berlinang di pipi si pria dengan jarinya.

“trima kasih” 
jawab si pria terisak dan berlalu dari hadapan si wanita.

si pria terus berjalan terus melangkah mencari sesuatu yg tak tahu di mana keberadaannya, siang,malam,pagi,sore,panas,hujan dia terus melangkah dengan sisa tenaga yg ada.
kekuatannya seakan berkurang,kakinya seakan tak mampu lagi menopang tubuhnya, tetapi dia masih terus berjalan,
hingga di malam yg dingin, hujan yg sangat lebat, petir yg sangat menggema seakan menunjukkan kekuatannya,
dengan tubuh yang basah kuyup dan darah yg terus mengalir si pria termenung di ujung jalan sambil memandangi hati berbalut jilbab putih yg di genggamnya.

“siapakah yg akan memiliki mu wahai hatiku”
“siapakah yg akan menyayangimu,menjagamu”
“aku sendiri tdk tahu, kapan dan siapa”
“haruskah aku menyerah,haruskah aku sudahi semua ini”
“haruskah aku mengubur semua ingin ku membahagiakanmu”

“maafkan aku wahai hati, karna tubuh ini tdk bisa memberikan kebahagiaan kpd mu”

Tidak ada komentar: