Minggu, 22 Desember 2013

IBU dan Republik INDONESIA

        Ulang tahun adalah satu hari peringatan dimana kita dilahirkan yang setiap tahunnya pasti kita semua merayakannya. Berbagai doa kita ucapkan ketika memperingati hari ulang tahun itu, mulai dari panjang umur, murah rezeki, sehat selalu, tercapai cita-cita sampai dengan cepat dapat jodoh, doa ini selalu kita di ada disetiap perayaan hari ulang tahun kita baik kita sendiri yang mengucapkannya maupun dari orang-orang yang mengucapkan selamat.

            It’s Oke, ini adalah satu kebiasaan yang secara turun temurun kita lakukan sejak dahulu, dan bahkan tidak sedikit dari kita ketika berulang tahun menunggu ucapan dari orang-orang terdekat kita, mulai dari kekasih, teman, sahabat, rekan dan sebagainya, kebanyakan dari kita ketika merayakan hari ulang tahun hanya berfikir berdoa untuk semua harapan-harapan kita, bahkan tidak sedikit dari kita rela untuk begadang menunggu perubahan tanggal dan hari untuk menyambut hari ulang tahun kita layaknya perayaan tahun baru, atau mempersipakan segala sesuatu untuk bersenang-senang bersama teman, kekasih atau yang lainnya

Dan itu tetap ok jika harus dilakukan setiap tahunnya namun ada satu hal yang kita lupakan dan hampir tidak ada yang melakukannya ketika memperingati atau merayakan hari ulang tahun, “IBU” tidak sedikit dari kita melupakan kata ini ketika berulang tahun.

Sekarang kita lihat pada saat tanggal 17 Agustus, tanggal tersebut adalah hari kemerdekaan Republik Indonesia, “hari LAHIRnya bangsa Indonesia”. Ya hari itu adalah hari ulang tahun bangsa Indonesia yang setiap tahunnya pasti kita semua merayakannya, bahkan kita selalu mengadakan ucapara bendera. Sekilas memang tidak ada bedanya dengan perayaan ulang tahun kita sendiri, namun ada satu hal yang tidak pernah di lewatkan ketika Upacra Bendera “Mengheningkan Cipta” pembina upacara akan slalu mengajak seluruh peserta upacara untuk mengheningkan cipta guna mengenang semua “Jasa para Pahlawan” yang gugur di medan perang demi mempersembahkan Kemerdekaan.

Sekarang kita kembali ke topik awal “Hari Ulang Tahun Kita” hari dimana kita dilahirkan dari rahim seorang ibu, hari dimana untuk pertama kalinya kita meneteskan air mata dan menangis dengan sangat keras, hari dimana untuk pertama kalinya kita menghirup udara segar di Bumi ini.

Pertanyaannya pernahkah kita mengenang jasa “IBU” dihari ulang tahun kita yang telah rela dan ikhlas dalam keadaan hidup dan mati saat Ia hendak melahirkan kita, yang tlah rela bersusah payah menjaga kita didalam kandungan selama 9 bulan, yang senantiasa berdoa untuk kesehatan dan keselamatan kita ketika nanti dilahirkan.

Pada hari itu kita hanya sibuk dengan kesenangan kita, kita hanya sibuk dengan pacar dan teman-teman kita, kita sibuk dengan hari ulang tahun kita bahkan kita slalu berfikir “siapa orang pertama yang akan mengucapkan selamat kepada kita” tapi kita tidak pernah berfikir untuk “menjadi orang pertama yang mengenang ulang tahun kita sendiri” dengan mengucapkan “terima kasih kepada Ibu” yang tlah melahirkan bahkan membesarkan kita.



Secara logika ketika Ibu melahirkan kita, orang akan datang mengunjungi dan mengucapkan selamat atas lahirnya kita dan itu diucapkan kepada ”IBU” kita bukan kepada “KITA” dan kini seiring berubahnya waktu dan ketika sudah tidak ada lagi orang-orang yang mengucapkan selamat kepada IBU pada hari lahirnya kita, kenapa kita tidak menjadi pengganti mereka yang pernah ada, kenapa kita tidak menyadari sebenarnya IBU lah yang jauh lebih pantas mendapatkan ucapan selamat itu, yang pantas mendapatkan doa-doa itu, karena IBU lah yang tlah menciptakan cerita, kisah dan sejarah pada hari itu yang kita kenang dengan “HARI KELAHIRAN KITA/HARI ULANG TAHUN”.

Goresan buat sang Rusuk

Ketika rindu sudah mengambil perannya, hanya pertemuan yang mampu mengobati semua.

Rabu, 04 Desember 2013

Air Mata Ku

Apa lagi yang bisa ku katakan ketika air mata ini juga tlah mengering tuk menangisi kepergian mu, kamu yang sangat ku cintai, kamu yang sangat ku sayangi, kamu yang sangat ku harapkan, tempat ku menggantungkan semua harapan indah yang tlah ku rangkai kini harus menjadi orang yang menghancurkan itu semua, kamu yang dulu ku sayangi harus menjadi orang yang jauh dari sisi ku, kamu yang dulu orang yang ku cintai kini harus menjadi orang yang menyakiti perasaan ku.

Andai kamu tahu betapa terlukanya hati ini, betapa perihnya kau goreskan kisah sedih ini akankan kamu tetap melakukan ini kepada ku, seorang wanita lemah yang tlah mempercai hatinya kepada mu, seorang wanita lemah yang tlah menaruh harapan besar kepada mu, tidakkah bisa air mata ini menjadi bukti ketulusan ku kepada mu, tidakkah bisa keteguhan hati ini menjadi bukti bahwa betapa engkau teramat berarti bagi ku.

Kepergian mu yang tlah meninggalkan luka mendalam untukku tidak semerta membuat ku membenci mu, kepergian mu yang tlah membuat ku terpuruk tidak juga membuatku melupakan kisah kita yang pernah terangkai indah, sungguh kepergian mu adalah satu pukulan buat ku, suatu derita yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya.

Namun dimana pun kamu air mata ini senantiasa mengalir dipipi ketika namamu menjadi satu bagian dalam hidup ku, ketika bayang mu menjadi teman fikiran ku dimalam yang kini harus ku lalui tanpa dirimu.

inspired by @sitifadillaa


Kamis, 21 November 2013

Pantas Untuk Bahagia

Kegagalan itu telah memberikan luka terdalam untuk diri mu, luka yang susah kamu hilangkan dari diri mu bahkan kehidupan mu, setiap hari kamu harus hidup dengan bayangan kisah kelam mu, kamu hidup dengan bayangan kisah pahit mu dan kamu hidup dengan semua kenangan dan cerita lama mu.

Kamu pantas untuk bahagia, kamu berhak untuk menikmati hidup mu kamu berhak hidup dengan semua suka cita kamu bukan dengan bayangan kelam mu bayangan kisah lama mu yang selalu merenggut kebahagiaan dan keindahan hidup yang telah kamu ciptakan, seolah kamu kehilangan semua kesempatan itu walau sesungguhnya itu semua tidak perlu terjadi.

Mungkin terkadang benar di satu sisi kisah lalu kita adalah sesuatu yang seru dan mengasikkan untuk dikenang dan dijadikan memori terindah dalam hidup kita setelahnya, namun kisah apa yang harusnya kamu jadikan memori dalam hidup kamu, mungkin lebih tepatnya kisah yang slalu membahagiankan kamu dan kisah yang bisa kamu jadikan semangan untuk hidup kamu kedepannya.

Namun bagaimana jika kisah itu adalah kisah yang menjatuhkan kamu atau kisah itu adalah kisah yang membuatmu terbelenggu dalam satu keadaan, keadaan yang seharusnya kamu nikmati dan kamu berbahagia karenanya kini harus kamu lewatkan semua itu hanya karena kisah kelam kamu selama ini, “itu tidak pantas”  kamu harus berbahagia dan kisah kelam mu tidak berhak untuk merenggut semua kebahagiaan mu di masa yang akan datang.

“Bangkit, bangun” tinggalkan semua kisah kelam dan kisah pahit mu jika itu merenggut semua kebahagiaan mu di masa sekarang ini atau dimasa yang akan datang, dan jalani hidup mu dengan senyuman bersama semua kisah lalu mu yang dapat menguatkan mu dan menghebatkan diri mu, tinggalkan semua kisah pahit yang menjatuhkan dan melemahkan mu, kamu pantas bahagia, kamu pantas tersenyum.

Dan “cinta mu” pantas mendapatkan tempat terbaik dari selumnya, cinta mu yang tulus pantas mendapatkan cinta yang tulus jua, cinta tulus mu tidak pantas bersama cinta yang tlah menyakiti mu, cinta yang tlah melemahkan mu selama ini, cinta yang tlah melukai mu, karena “cinta mu pantas untuk bahagia”.


inspired by @yanigenesis

Selasa, 05 November 2013

Cermin Masa Depan (Nyata)


Add caption
Nyata...!!!

Kini diri mu bukan lagi sebuah mimpi atau khayalan, kamu tlah buktikan kekuasaanNYA, kamu tlah tunjukkan kebesaranNYA, diri mu yang slama ini hanya sebuah sosok biasa dalam hari – hari ku, sebuah sosok kecil dipandangan ku kini tlah berubah menjadi sebuah cerminan kebahagiaan untuk ku di masa depan.



Kamu nyata, kamu tlah mampu membuka mata ku yang  tertutup untuk memandang mu selama ini, kamu tlah mampu membuka hati ku yang terkunci rapat selama ini.


Senyum mu, tawa mu kesabaran dan keikhlasan mu selama ini tlah membuktikan hadir mu yang nyata, hadir mu yang diperuntukkan kepada ku. Hadir mu dengan begitu banyak kebahagiaan, hadir mu dengan begitu banyak keindahan, dan hadir mu dengan begitu banyak air mata haru.



Hingga hari itu tiba dan kita menjadi bagian yang saling melengkapi dan saling membutuhkan, kamu yang slalu berada di belakang sebagai makmum ku, kamu yang slalu mencium tangan ku dan belaian tangan ku hanya di kepala mu.

Sampai diri kita menjadi satu, hidup kita menjadi satu, kebahagiaan kita menjadi satu, kesedihan kita menjadi satu sehingga diri kita menjadi satu yang saling mebutuhkan dan melengkapi.

Bahu kita kelak menjadi tempat kita bersandar dalam kelemahan ku dan diri mu,
Jari kita kelak menjadi penghapus air mata di pipi ku dan diri mu,
Senyum kita kelak menjadi  penghapus kelelahan diri ku dan diri mu,
Dan kita menjadi orang pertama menjadi pandangan mata ketika sang fajar memanggil diri ku dan diri mu. 

Minggu, 06 Oktober 2013

Kita Yang Tlah Terpisahkan

Kita itu sama,,, Kita memiliki rasa yang sama, kita memiliki tujuan yang sama, dan kita punya kebahagiaan yang sama, namun itu hanya utuk sementara waktu bukan untuk selamanya, kita hanya dibedakan oleh perasaan kita, perasaan kita tidak sama kamu yang bisa behagian tanpa ku namun tidak untuk ku yang slalu terkenang akan kisah kita dahulu dan slalu teringat atas apa yang sudah kita alami dan atas apa yang tlah memisahkan kita.

Sampai pada coretan ini terlahir,wajah mu yang tlah menguatkan ku, nama mu yang tlah meneguhkan hati ku, perasaan itu masih sama, perasaan itu masih tumbuh, perasaan itu masih hidup dan terus bersemayam, hanya untuk kamu, hanya untuk seorang Bidadari Surga yang didambakan setiap mereka yang berada di dekat mu.


“Bidadari Surga, sejauh apa pun mata ini memandang, sejauh apapun kaki ini melangkah, sekeras apapun hati ini mencoba hanya keteguhan hati yang semakin kuat, keteguhan hati untuk tetap memiliki mu,keteguhan hati untuk bersama mu dan terus menyayangi mu. Terkenang atas apa yang pernah kita lalui, atas canda tawa kita, atas janji-janji kita, atas marahnya kita, atas kebenciannya kita, semua itu menyatu dan menjadi kekuatan cinta untuk mu yang tak pudar yang tak lekang dah hilang bersama perpisahan kita, karena rasa ini tulus, tulus hanya karena mu dan untuk mu sang BIDADARI SURGA”.

Kamis, 26 September 2013

Hati Dan Jilbab Putih (Part 2)

Hanya ini yang terucap di bibir pucatnya saat hujan membasahi tubuh si pria,
dikala kegundahan dan kerisauannya dengan apa yg harus dilakukannya,
si pria kembali di pertemukan dengan seorang wanita yg sedang menyusuri jalan yg becek dengan sebuah payung berwarna merah hati di tangannya.
si pria hanya memandang wajah wanita yg sedang berjalan di depannya dengan wajah pucatnya dan mata sayunya.
  
“ada apa sih km ngeliatin saya sampai segitunya” 
si wanita membentak si pria
si pria hanya diam dan tersenyum manis memandangi wajah si wanita

“maaf ya…saya gak punya banyak waktu ngelayani orang yg gak jelas seperti anda”
kembali si wanita berkata ketus seraya pergi meninggalkan si pria
 dengan sisa tenaga yg ada, si pria berusaha berdiri dr duduknya dengan kakinya yg mulai tak sanggup menahan berat tubuhnya,
                   
“maa…maa…af mbak”
suara gemetar si pria memanggil wanita tsb

“ada apa lagi sih, saya buru-buru lho”
si wanita mulai menunjukkan rasa tdk bersahabatnya

“saya sudah lelah berjalan mbak, untuk mencari siapa yg ingin menerima bungkusan ini mbak, saya gak tau harus kemana lagi melangkah dan saya tdk tahu lagi harus berbuat apa agar orang mau menerima ini mbak”

suara si pria tergetar dengan air mata yg bercampur dengan air hujan.

“trus, apa urusannya dengan saya coba”
bentak si wanita

“jangan bilang kamu minta saya menerima bungkusan usang kamu ini, maaf saya gak tertarik sama sekali” 
celetuk si wanita sambil menunjuk kearah hati si pria yg di bungkus jilbab putih yg tlah usang bercampur darah dan air hujan.
“dari bentuk dan bungkusnya saja saya sudah tdk tertarik” 
kembali penolakan keluar dr mulut si wanita.

“Assalammualaikum” tiba2 terdengar suara merdu dari belakang si pria
“waalaikumsalam” si pria menjawab dan berbalik badan, dan betapa terkejutnya si pria ketika melihat di belakangnya ada seorang wanita manis, putih dengan jilbab putih menutupi rambutnya, yg tlah basah karena hujan.

 “ketika semua keinginan kita tidak terkabul, itu kehendak Allah mas, ketika kita harus sakit itu mau allah, ketika kita bahagia itu jg krn allah, simpan air mata mas”
“kalau saya boleh tau apa sih yg tersembunyi dari bungkusan jilbab putih itu mas”
si wanita berjilbab bertanya dengan lebutnya,

dengan perlahan dan ragu si pria membuka bungkusan jilbabnya,
“astagfirullahhalazim” 
wanita berjilbab terkejut dan dia pun tak kuasa menahan air matanyaketika melihat isi dari bungkusan itu,

“ii..ini hati siapa mas” 
siwanita bertanya dengan suara yg parau

“hati saya mbak, saya ingin memberikan hati ini, tapi sy tdk tahu apakah ada yg mau menerimanya”
“kenapa hati ini ada di luar mas, kenapa hati ini mas genggam” 
Tanya si wanita penasaran.

“hati ini sudah terlalu lama mbak di dalam tubuh ini,”
“ketika ia berada di lama, banyak orang yg tak percaya dengan hati ini”
“mungkin dengan saya genggam hati ini orang2 akan mengerti akan ketulusannya”
“orang2 akan mengerti akan kesungguhannya mbak”

jelas si pria dengan mata yg makin sayu

“jadi….maksudnya mas” si wanita heran dan penasaran
sebelum si pria menjawab, si wanita kembali terkejut saat melihat dada si pria yg tlah terluka.

“ya Allah,,jd mas melukai dada mas demi menunjukkan ketulusah hati ini”

air mata si wnaita berjilbab semakin tak terbendung,seraya memegang luka di dada si pria.
suasana makin hening, dan seketika wanita yg sinis tadi pun meneteskan air mata, melihat apa yg terjadi di depan matanya,

“kalau mas izini saya akan menjaga hati ini buat mas, saya akan merawatnya dan saya akan selalu menyayanginya selalu mas”

“jujur, saya sangat merasakan kesungguhan dan ketulusan dari hati ini mas”

pinta si wanita dan mengambil hati dari tangan si pria
 si pria hanya bisa meneteskan air mata, dan berkata

“trima kasih mbak, klu mbak ikhlas, saya akan percayakan hati saya kepada mbak”
“jika suatu saat nanti mbak membutuh kan bantuan untuk menjaga hati ini, saya ikhlas kalau mbak mencari hati lain untuk menjaganya”

“maksud mas” si wanita bingung.
“mungkin saya gak akan bisa merasakan ketulusan hati mbak saat ini”
“mungkin saya gak akan bisa melihat dan merasakan hati saya bersanding bersama hati mbak di dunia ini”
“tapi saya yakin, setelah kehidupan di dunia ini kelak saya akan merasakan semua yang saya dambakan”

Jelas si pria dengan suara terbata2nya
seketika itu juga kaki si pria tak sanggup lagi menopang berat tubuhnya, dan si pria pun jatuh terbaring di atas tanah yg basah,
dengan spontan si wanita duduk di tanah basah dan meletakkan kepala si pria di pangkuannya,

 “kasih sayang mbak akan saya rasakan di kehidupan setelah kehidupan dunia ini mbak, saya akan menunggunya mbak”
“trima kasih krn mbak tlah percaya dengan ketulusan hati saya”

 “mas….”

hanya itu yg keluar dari mulut wanita berjilbab seraya memeluk hati si pria
“ashaduallahilahaillawlah was aduanna muhammadarrasulullah”

hanya itu yg keluar dari mulut si pria dan iya memejamkan matanya untuk selama-lamanya di iringi tetesan air mata wanita berjilbab putih tersebut yg sedang memangku kepala si pria di pahanya.
Aku hanya bisa meneteskan air mata melihat kejadian yang sangat mengharukan tersebut, aku tak sanggup berkata apa-apa, dengan apa yang tlah ku lihat jangankan mengalaminya, mebayangkannya saja aku tidak pernah.
Cinta yang tulus, pengorbanan yang besar, keikhlasan untuk menerima. Semua itu aku dapatkan malam ini, dari pria itu dan juga wanita berhati mulia tersebut, dan kini ku sadar inilah cinta yang tulus itu.

Hati Dan Jilbab Putih (Part 1)

Matahari begitu menunjukkan kekuatannya siang itu, membakar aspal hitam yang terbentang panjang menghantarkan orang-orang dengan segala aktifitasnya.
Keringat pun membasahi kening-kening mereka yang berlalu lalang sebagai bukti kekuatan dari sang mentari yang tak bisa mereka hindari, angin yang berhembus pun tak dapat memberikan kesejukan pada kulit-kulit mereka yang terlihat memerah karna sengatan mentari, kini udara pun sudah menjadi satu dengan hawa panas yang diberikan mentari.

“Hemm…keadaan seperti ini akan lebih menyenangkan jika dapat berbaring di sebuah kasur dngn AC super dingin dan air es yg mengalir di tenggorokan”
khayalan ku kembali bermain di lamunanku

Mereka terus melangkah, orang-orang terus berjalan demi aktifitasnya, seakan ada suatu tjuan yang tidak bisa mereka tunda walau hanya untuk sekedar menghindari kulit mereka dari sengatan matahari.
Aku terus memperhatikan mereka yang berlalu lalang dengan langkah pastinya, hingga pandanganku berhenti pada sesosok pria dengan berbaju lusuh dengan sebuah benda di genggamannya yang aku tak tahu itu apa.

"maaf mbak,saya mau nanya ni neng" terdengar suara si pria menyapa seorang wanita
"ada apa ya mas" jawab si mbak tersenyum
"kira2 mbak tau gak siapa yg miliki hati ini"

tanya si Pria dengan tubuh berlumuran darah dari bagian dadanya,sambil menunjukkan sebuah HATI yg penuh dengan DARAH,

“heemm..kalau itu saya gak tau mas”jwb si wanita ceplos.
“kalau hati ini saya berikan ke mbak,mbak mau gak nerimanya” pinta si pria
“maaf ya mas, kalau hati yg seperti ini saya tdk butuh mas, soalnya lebih baik dari ini saya jg bisa mendapatkannya” 

jawab si wanita ketus dan berlalu dari hadapan si pria. sang Pria pun hanya bisa memandang kepergian sang wanita seraya berkata,

“hanya mencari kesempurnaan”“semoga kau mendapatkannya”
 
Rasa ingin tahu ku menjadi sangat besar dengan apa yang dia inginkan, dengan apa tujuannya, aku tlah melihat banyak orang beraktifitas hari ini untuk mencapai tujuan mereka, tapi pria ini sangat unik menurutku, dan aku ingin tahu apa yang akan terjadi pada dirinya

dengan langkah yakin aku pun mengikuti pria tersebut dari kejauhan hanya untuk menghilangkan rasa penasaranku kepada pria misterius tersebut.

Dengan tubuh berlumur darah dan tenaga yg ada pria pun kembali menyusuri jalan setapak demi setapak mualai dari teriknya matahari  yang tadi gagah membakar bumi berganti dengan gelapnya malam demi menemukan seorang wanita yg akan memiliki hati berlumur darah di tangannya.
Di gelap dan dinginnya malam si pria tersenyum didalam kelelahannya ketika menemui seorang wanita yg berparas manis.

“permisi mbak, saya memiliki sebuah hati di genggaman saya ini,dan saya hendak memberikannya kepada mbak, apa mbak bersedia menerimanya”
“untuk slalu mbak jaga dan mbak sayangi”
pinta si pria pada wanita tersebut

“maaf mas, saya tdk mngkin menghianati hati yg sudah saya miliki dan saya tdk mngkin menyandingkan hati mas dengan hati yg tlah menemani hati saya, itu tdk akna mungkin” 
jawab siwanita lembut

“saya jg tidak mungkin menerima hati mas kalau pada akhirtnya saya simpan di sebuah peti, karna tempat yg baik buat hati mas adalah disamping hati yg menyayanginya, maafin saya mas, saya tdk bisa”

jawab si wanita kembali dngn air mata berlinang dipipinya.
Kembali si pria harus menelan pahitnya kekecewaan untuk yg kedua kalinya,walau kali ini berbeda karena kekecewaan yg didapatnya karena demi kebahagiaan seseorang.

 “semoga kalian akan slalu bersama untuk selamanya” 

Doa si pria buat wanita yg tlah mampu menjaga hati yg tlah di percayakan padanya.
si pria pun melangkah dengan air mata berlinang di matanya, meninggalkan wanita tersebut,
 “mas” 
tiba2 wanita tersebut memanggilnya kembali
si pria berhenti dan membalikkan badannya tapi tetap membisu,dan hanya ada air mata yg berlinang.

“hati ini sangat suci, mas harus menjaganya sampai dia dimiliki sesorang” 
kata siwanita seraya membalut hati yg di genggam si pria dengan jilbab putihnya.

“jangan pernah tangisi takdir allah mas, simpan air mata kamu untuk hal yg lebih penting mas”
si wanita menghibur si pria seraya menghapus air mata yg berlinang di pipi si pria dengan jarinya.

“trima kasih” 
jawab si pria terisak dan berlalu dari hadapan si wanita.

si pria terus berjalan terus melangkah mencari sesuatu yg tak tahu di mana keberadaannya, siang,malam,pagi,sore,panas,hujan dia terus melangkah dengan sisa tenaga yg ada.
kekuatannya seakan berkurang,kakinya seakan tak mampu lagi menopang tubuhnya, tetapi dia masih terus berjalan,
hingga di malam yg dingin, hujan yg sangat lebat, petir yg sangat menggema seakan menunjukkan kekuatannya,
dengan tubuh yang basah kuyup dan darah yg terus mengalir si pria termenung di ujung jalan sambil memandangi hati berbalut jilbab putih yg di genggamnya.

“siapakah yg akan memiliki mu wahai hatiku”
“siapakah yg akan menyayangimu,menjagamu”
“aku sendiri tdk tahu, kapan dan siapa”
“haruskah aku menyerah,haruskah aku sudahi semua ini”
“haruskah aku mengubur semua ingin ku membahagiakanmu”

“maafkan aku wahai hati, karna tubuh ini tdk bisa memberikan kebahagiaan kpd mu”

Kamis, 22 Agustus 2013

Family Is Everithing

Satu hal yang sangat jarang bisa di miliki dalam suatu keluarga, waktu ya waktu untuk berkumpul bersama itu sangat sukar untuk di miliki dalam suatu keluarga, dan bersyukurlah bagi mereka dan keluarga ku sendiri yang masih memiliki waktu untuk itu, untuk bersenang-senang bersama, tertawa bersama dan semua itu kami lalui dengan suka cita dan di akhiri dengan haru perpisahan.

Semua di mulai dan berawal dari kota ini - Surabaya.

Dan ini menjadi tujuan utama kami - Bali


Setelah sekian lama kami terpisahkan oleh kesibukan masing - masing hingga antar kota menjadi jarak untuk kami bisa slalu bertemu

Ini Aku Husni Mubarak - anak pertama

Nah ini Adil - anak ke dua

Ini Jufri paling kecil 

Nah yang di sebelah kiri kalian adalah sosok wanita hebat yang sanggup membesarkan dan menyekolahkan ke tiga anak muda di atas tadi hingga tingkat universitas hanya dengan seorang diri dan hanya mengandalkan pekerjaannya sebagai seorang guru "Kalian bisa bayangi sulitnya itu" namun ia mampu.


Nah dan perjalanan kami akhiri di Ibu kota Negara Republik Indonesia "JAKARTA"
dan cewek yang di tengah itu yang disamping emak ku namanya NIAR calon menantu nyokap dari si adil.


Sebenarnya sih masih banyak perjalanan yang kami tempuh namun sayangnya gak semua kota bisa terdokumentasi, namun bukan itu sih inti dari jalan-jalan ini, bukan foto yang slalu bisa di pandang, namun kebersamaan, kebahagiaan, canda tawa, yang sudah mulai sulit untuk kami miliki hanya karena kami di pisahkan oleh jarak dan waktu.

                         

                         

                          

                          

                         

                         

                         

                         

                         

                         

             



Medan, 22 Agustus 2013

Created by :
Husni Mubarak





                         










                            



Senin, 13 Mei 2013

Sebagian dari mimpi besar


          Kini, apa lagi yang harus ku katakan selain ucapak syukur dan terimakasih, ketika hadir mu yang kunantikan telah bersama ku.

          Jauh dirimu yang dahulu hanya ada dalam anganku, dirimu hanyalah sebuah mimpi yang tidak pernah ku mimpikan.
          Tetapi sekarang telah berbeda, kini hadir indah dirimu telah menjawab semua itu, kamu hadir dengan sejuta keindahan yang kamu bawa, kamu hadir dengan senyuman menawan, kamu hadir dengan canda tawa dan kamu hadir dengan tetes air mata haru.



          Hanya kamu, kini hanya kamu yang ada di hati ini dan aku tidak pernah ingin ini semua tergantikan sampai kapan pun dan oleh siapa pun.
         Dahulu dirimu hanyalah angan tak tergantikan, namun kini setelah angan itu menjadi sebuah kenyataan, aku tidak akan pernah menggoreskan luka dalam anganku dan juga dirimu.
         Dahulu dirimu adalah mimpi yang tidak pernah aku mimpikan, dan kini setelah semua mimpi itu menjadi sebuah kenyataan aku tidak pernah ingin tertidur dan menjadikan semua kebahagiaan ini kembali menjadi sebuah mimpi.



Kamu adalah satu dari banyak mimpi besarku.
Kamu adalah satu dari banyak harapan-harapanku.
Dan kamu adalah satu dari satu hati yang ku miliki.






Medan, 12 Mei 2013

Husni Mubarak
25042477